Samosir |
Perjalanan
itu akhirnya terjadi sudah. Kami-ke-6 orang yang siap melakukan perjalanan
jelajah Samosir sudah mematangkan persiapan. Jumat malam lalu (19 Oktober 2012)
kami mulai gerak. Star perjalanan ini memang cukup dramatis berhubung hampir
dari kami berenam adalah pekerja. Jadi dengan kondisi profesi dan jam kerja
yang berbeda akhirnya terjadilah kisah dramatis perjalanan kami. Keberangkatan
yang terdelay tanpa diduga memaksa
kami untuk berangkat nekat malam itu juga pada pukul 9 malam.
Ajibata |
Bus menuju Parapat sudah habis alias
sudah off. Namun tak menyurutkan tekat kami untuk meneruskan perjalanan.
Rencana B pun diluncurkan. Kami akhirnya memilih untuk naik mobil sewaan
pribadi atau disebut TAXI sampai Parapat dengan biaya ongkos yang tentunya dua
kali lipat dibandingkan dengan naik Bus umum. Tapi tak apa berhubung kondisi
memang memaksa kami untuk demikian.
Dalam pikiran, entah apa yang akan
terjadi kemudian ketika di awal perjalanan pun rasanya kami sudah diperhadapkan
dengan hal-hal yang tak terduga dan terjadi begitu saja. Perjalanan kami tempuh
kira-kira 4 jam lebih sampai di Ajibata-Parapat. Untuk meminimalisir biaya,
penginapan yang kami sewa pun adalah penginapan yang bagiku cukup WOOOWW. Tenda-tenda
kecil dengan harga 50 ribu per malam akhirnya fix kami tempati untuk
menghabiskan subuh sejenak beristirahat dari rasa letih yang tak ketulungan
itu.
Pagi hari tiba juga. Kami rasakan
nikmatnya semilir angin berhembus dari Danau Toba. Sejenak waktu kami sempatkan
bercerita dan mengabadikan suasana indah pagi itu. Meskipun hamparan
bukit-bukit barisan disekelilingnya tampak hazy
sekali, namun keindahan dan ketenangan Danau Toba memberi kedamaian yang tak
terungkapkan oleh kata-kata.
Tak lama setelahnya, kami lanjutkan
perjalanan sesuai rencana yang sudah tersusun. Kami tunggu ferry yang akan
menyeberangi Parapat menuju Tuk-Tuk. Lama perjalanan penyebrangan dengan Ferry
sekitar 45 menit. Di kapal kami sempatkan jua waktu mengabadikan sejumlah kekayaan
pemandangan disekitarnya. Dari beberapa kali pengalamanku naik ferry, umumnya
penumpang akan menghabiskan waktunya baik dengan menyendiri, bercerita tentang
keindahan Danau Toba dan hal paling heboh adalah take a picture sepanjang perjalanan.
Ferry menuju Tomok |
Mencari ketenangan memang sangat pas
ditemukan di Danau Toba sembari memandang ke hamparan barisan bukit hijau di
sepanjang tepian danau.
Akhirnya kami sampai juga. Lalu tanpa
berlama-lama, kami bernegosiasi dengan penyedia rental motor yang akan kami pakai
untuk menjelajah Samosir. Dan setelah beberapa kali bernegosiasi dengan
beberapa tulang (panggilan yang umum
dalam suku batak kepada laki-laki lebih dari separuh baya)disebut hulu balang
penyedia rental motor.
Tiga motor sudah fix dengan harga Rp.
120.000 /motor selama satu malam satu hari. Dan perjalanan pun berlanjut menuju
Nainggolan tujuan kami untuk camping dan menikmati alam Danau Toba yang indah.
Awalnya memang cuaca sangat bersahabat.
Matahari cerah sangat mendukung perjalanan kami. Jalanan yang cukup baik juga
membuat kami tidak terlalu kewalahan dan dapat melajukan motor dengan cepat. Namun
berkisar sekitar 1 kilometer perjalanan, kami dicegal oleh sejumlah aparat
Polisi yang sedang Patroli atau razia. Hahhhh,tanpa diduga-duga, kami kena
tilang juga (apes dehhh!!). Dua diantara kami tak punya SIM dan satunya tidak
menghidupkan lampu motor.
Tampang sudah mulai kejut-kejut.
Pertanyaan demi pertanyaan terus diluncurkan oleh beberapa aparat pada kami.
Dan setelah basa basi dan tetap menegaskan bahwa kami hanya jalan-jalan, maka
aparat meloloskan kami juga. Huahaaahaaa. Benar-benar bencana..!!Tapi tetap
diberi jalan juga.hmmmm.
Setelah lolos pada ujian itu, segera
kami lanjutkan perjalanan. Tujuan kali itu adalah Parbaba(Pantai Pasir Putih)
di Huta Bolon,Kecamatan Simanindo. Dengan Entrace Pay Rp.2000/orang kita sudah
dapat menikmati keindahan pantai sepuasnya dan selama yang kita inginkan. Dari
parbaba, pusuk buhit tampak sangat jelas (Anak Gunung Toba sisa letusan kolosal
Toba 74.000 tahun lalu).
Kami habiskan waktu sekitar 2 jam
disana. Lalu perjalanan terus berlanjut menuju Hot Spring.
Jarak tempuh ke Hot Spring sekitar 20 menit. Sebenarnya niat untuk mandi air hangat awalnya sangat tinggi, namun sesampai disana dan melihat kondisi cuaca yang sangat menyengat akhirnya mengurungkan tekat kami untuk berendam dan merasakan hangatnya air hangat yang langsung dari Gunung Pusuk Buhit itu. Makan pun menjadi pilihan utama.
Jarak tempuh ke Hot Spring sekitar 20 menit. Sebenarnya niat untuk mandi air hangat awalnya sangat tinggi, namun sesampai disana dan melihat kondisi cuaca yang sangat menyengat akhirnya mengurungkan tekat kami untuk berendam dan merasakan hangatnya air hangat yang langsung dari Gunung Pusuk Buhit itu. Makan pun menjadi pilihan utama.
Pasir Putih-Parbaba |
Setelah puas melepas dahaga dan meringankan
letih dengan pesona pemandangan Danau Toba dari puncak Hot Spring, kami pun
lanjutkan perjalanan. Kali ini perjalanan ke Nainggolan, tujuan utama kami ke
Samosir pun dimulai. Jarak tempuh menuju Nainggolan diperkirakan sekitar 3 jam.
Perjalanan itu kami tempuh dengan melewati kota Pangururan, Palipi dan
desa-desa yang lain. Sepanjang perjalanan, kita dapat memandang indahnya ketenangan
Danau Toba dan tekanan udara yang semakin rendah..Brrrrrr dingin sekali!! Tanpa
polusi dan tanpa hiruk pikuk kota yang sering kali membuat kita Stress .
Hot Spring |
Disepanjang perjalanan kami nikmati pula
bonus-bonus keindahan yang tak harus di beli, cukup dinikmati seperti hamparan
sawah yang menghijau, bukit-bukit barisan yang berdiri tegap dan tepian danau
toba yang biru. Haaahhhh gorgeous sangat keindahannya and I really mezmerized
for these creations. Beberapa desa harus kami lewati untuk sampai di Nainggolan
seperti Pangururan, Palipi dan Nainggolan.
Palipi |
Akhirnya dengan menempuh perjalanan
sekitar 3 jam, kami tiba juga di Nainggolan lalu segera singgah ketempat
keluarga salah seorang dari kami. Dengan kondisi cuaca yang mendung dan sangat
gelap, firasat berkata bahwa mungkin camping tak akan bisa berjalan dengan
baik. Namun kami tetap berniat untuk mencoba membangun tenda di tepian danau
toba yang tak jauh dari tempat penduduk.
How poor!! Cuaca tak bersahabat lagi
(setelah begitu banyaknya rintangan yang kami demi mimpi menikmati indahnya
camping dipinggiran Danau Toba), badai menyerang kami tanpa ampun dan meluluhlantakkan tenda
yang hampir sudah berdiri benar2 membuat kami panik dan berakhir dengan keputusan untuk mengurungkan niat camping cantik ditepian toba malam itu. Hmmmm, rencana benar-benar “GATOT” alias gagal
total. Terpaksa harus kembali ke rumah dan zzzsssshhh., TIDOR dengan kondisi
listrik yang juga sangat mendukung alias MATI/PADAM boookkk.
Kokokan ayam akhirnya membangunkan
tidur pagi itu,tapi tak seorangpun dari kami yang mulai bergegas bangun (What a
hell!).”Inikan rumah orang?kog bisa telat bangun?” pikirku.Hahaaa ini dia
backpaker pemula yang nasibnya selalu sial mulu.
Setelah beres2, sarapan dan lain
sebagainya, kami pun mulai bergerak pulang. Dari Nainggolan kami ambil jalan
melalui onan runggu-tomok. Dari sepanjang jalan yang kami tempuh,kami hanya
bisa cukup bilang WOOOOWWW. No others word. Menikmati hamparan danau toba yang
begitu luas itu dengan naik motor ternyata sangat indah teman!Coba saja. Dan
tanpa berlama-lama kami abadikan beberapa spot yang indah dan super duper great
untuk ambil gambar. Ada sekitar 3 spots yang kami singgahi untuk sekedar
menikmati sejenak airnya, udaranya, dan perenungan pribadi akan ketakjuban
ciptaan Tuhan dan tentunya take a picture lagi :D
Pukul 14.00 Wib kami harus tiba di tomok
dan dalam waktu yang sangat singkat itu kami sudah paling tidak dapat merasakan
aroma danau toba dan keindahan yang disuguhkannya tepat dipinggiran jalan
lintas itu. Indah dan menakjubkan teman!Dan akhirnya perjalanan singkat itu
berakhir sudah di Tomok. Tomok adalah tempat wisata berbelanja accessoris antique Batak punya dan juga kerajinan tangan seperti ulos, ukiran, lukisan, dan alat musik sebagai cendramata yang dapat dibawa pulang samosir, so kalo mampir di samosir jangan lupa beli banyak oleh2 dari
Tomok y. Setelah melepas lelah dan mengisi tangki pembakaran, waktunya untuk
kembali keperadaban manusia lagi. Medan, yah medan dengan segala kesibukannya.
Itulah dia, perjalanan singkat yang sarat dengan hal-hal mengejutkan dan WOOOWW. Dalam waktu satu hari dua malam itu impian Jelajah SAMOSIR pun akhirnya tercapai. Danau Toba masih punya banyak pesona yang belum dapat di explore dengan itu, kali ini aku tetap berjanji dalam hati bahwa suatu waktu nanti, aku akan kembali melanjutkan camping yang tertunda ini. Mimpi kedua yang masih terbungkus rapat dihati :D
Itulah dia, perjalanan singkat yang sarat dengan hal-hal mengejutkan dan WOOOWW. Dalam waktu satu hari dua malam itu impian Jelajah SAMOSIR pun akhirnya tercapai. Danau Toba masih punya banyak pesona yang belum dapat di explore dengan itu, kali ini aku tetap berjanji dalam hati bahwa suatu waktu nanti, aku akan kembali melanjutkan camping yang tertunda ini. Mimpi kedua yang masih terbungkus rapat dihati :D
Fery menuju Ajibata |