source || |
Roma, Italia
Espresso
menjadi populer setelah pabrik La Pavoni menyempurnakan mesinnya pada 1905. Menuangkan
air yang amat panas ke bubuk kopi halus, dengan selapis crema di permukaannya. Warga Romania telah menyesap espresso sejak
1938 di Sant’Eustachio II Caffe , lokasinya di dekat Pantheon.
source | |
Addis Ababa, Etiopia
Di
negara asal kopi, pengunjung hanya dapat mengalami upacara kopi tradisional di
rumah-rumah pribadi. Upacara ini juga termasuk memanggang biji kopi segar di
atas batu bara dan menyeduh bubuknya tiga kali sembari membakar dupa. Kini, warga modern mereguk
kopi hitam, bahkan macchiato di kafe
milik keluarga Tomoca di Piazza.
Macau, Tiongkok
Teh
hitam, yang merupakan warisan pemerintahan Inggris di Hongkong, disaring dengan
secarik kain. Lalu, dikombinasikan dengan susu kental mais dan kopi untuk
membuat secangkir yuanyang. Di
seberang Pearl River Delta di Macau, World Record Coffee telah menyajikan yuanyang selama 45 tahun, dengan
pendamping berupa roti yang dibakar di atas arang dan dituangi sirup susu.
source | |
Ho Chi Minh City, Vietnam
Orang
Prancis memperkenalkan kopi di Vietnam pada 1857. Diracik dengan penyaringan metal
porsi tunggal (disebut phin) yang
bertumpu pada cangkir berisi susu kental manis. CCampuran ini diaduk dan
dituang ke atas es. Cicipi di patio kopi Trung Nguyen, salah satu waralaba
terbesar negara ini di Pham Ngu Lao Street nan ramai.
Stockholm, Swedia
Swedia
termasuk negara pengonsumsi kopi terbesar di dunia, yang mungkin pengaruh
tradisi fika. Coffee Break harian
sambil mengudap, biasa dilakukan di rumah, tempat kerja, atau kafe seperti
Vete-Katten di Stockholm. Roti kayu manis atau semlor-nya yang termasyhur merupakan pasangan serasi untuk secangkir
kopi hangat.
Sudah
pernah coba yang mana? Silahkan dicoba jika Anda penasaran dengan nikmat
rasanya!
No comments
Post a Comment